Pilkada, Jakarta - Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat, berhasil mengumpulkan dana kampanye dari patungan masyarakat sebesar Rp 60,19 miliar. Bendahara tim sukses Ahok-Djarot, Charles Honoris, mengatakan 73,5 persen dari dana tersebut berasal dari perseorangan.

"Dana tersebut hasil dari patungan 9.910 NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) perseorangan," kata Charles di posko pemenangan Ahok-Djarot, Jalan Borobudur, Menteng, Jakarta Pusat, Ahad, 12 Februari 2017. Jumlahnya mencapai sekitar Rp 42,91 miliar.

Baca : Kampanye Usai, Berapa Duit yang Dihabiskan Anies-Sandi?

Sementara itu, menurut Charles, dana kampanye yang berasal dari badan hukum swasta mencapai Rp 15,49 miliar atau 26,5 persen dari total dana kampanye yang masuk. "Ada 83 perusahaan yang menyumbangkan dananya melalui Kampanye Rakyat. Tidak ada dari parpol. Semua dari perseorangan dan badan usaha," ujarnya.

Staf bendahara tim sukses Ahok-Djarot, Michael Sianipar menjelaskan dana kampanye tersebut diterima melalui tiga cara, yakni setoran tunai ke BCA, mesin EDC di posko Rumah Lembang dan internet banking. Sebanyak 75,1 persen sumbangan di antaranya berasal setoran tunai, yakni sebanyak Rp 43,8 miliar.Adapun sumbangan melalui mesin EDC mencapai Rp 6,3 miliar dan internet banking mencapai Rp 8,1 miliar.

"Partisipan dari setoran tunai sebanyak 1.844 orang, partisipan dari mesin EDC sebanyak 3.996 orang, dan partisipan dari internet banking sebanyak 4.153 orang," ujar Michael menjelaskan.

ANGELINA ANJAR SAWITRI